Kejahatan memang bisa terjadi dimana saja, bisa terjadi kapan saja dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Korbannya pun bermacam-macam. Orang tua renta, dewasa, remaja hingga anak-anak.
Sebagai orang tua tentu kita tidak menginginkan kejahatan itu terjadi pada buah hati kita. Apalagi kejahatan seksual yang seharusnya tidak mereka alami di usianya. Maka, untuk mengantisipasi dan melindungi anak dari kejahatan seksual, berikut beberapa tips penting untuk Anda ketahui.
#1. Gunakan istilah sebenarnya.
Ketika Anda mengajari anak, "Ini hidung, ini kaki", perkenalkan juga alat kelamin dengan menyebut 'penis' untuk anak laki-laki dan 'vagina' untuk anak perempuan. Ketika suatu saat anak mendapatkan gangguan seperti kejahatan seksual dan semacamnya, ia bisa mengkomunikasikannya dengan bahasa yang dipahami orang lain.
#2. Bedakan jenis sentuhan
Beri pemahaman anak tentang sentuhan yang dilakukan orang lain di tubuhnya, dengan atas-batas tertentu. Ajarkan bila ada yang melakukan sentuhan di area terlarang yang sudah Anda jelaskan, anak harus berani menolak dan berkata tegas, misal dengan bilang, "Jangan lakukan itu!"
#3. Hargai pendapat anak
Saat anak tidak mau bersalaman dengan teman Anda yang baru dikenalnya, biarkan saja. Tidak perlu dibujuk terus-menerus, apalagi dimarahi. Hargai kemampuan anak untuk bilang tidak. Anggap sebagai latihan untuk berani bilang "tidak", termasuk saat merasa terganggu jika ada yang menyentuhnya.
4#. Wajib waspada
Anda harus waspada terhadap orang dewasa yang mencoba menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak, bahkan jika orang tersebut telah Anda kenal.
5#. Ajarkan konsep privasi
Beritahu anak bahwa tidak semua orang boleh melihat, apalagi menyentuh alat kelaminnya. Beritahu padanya siapa saja yang boleh, dan dalam situasi seperti apa. Misal, boleh dilihat oleh dokter saat memeriksa atau orangtua saat memandikan. Anda pun harus mendukung anak dalam menjaga privasinya, misal dengan tidak menelanjanginya di tempat umum. Hindari mengunggah foto anak tanpa busana di situs jejaring sosial.
6#. Percaya naluri Anda
Jika seseorang membuat Anda tidak nyaman atau ragu, itu adalah alasan yang cukup untuk menjaga jarak anak dengannya. Tak jarang naluri ibu bisa 'mengendus' sesuatu yang tidak benar.
7#. Tumbuhkan kenyamanan berkomunikasi
Yakinkah anak bahwa Anda adalah sosok yang paling tepat untuk berbagi cerita dan rahasia, sehingga anak merasa leluasa jika ingin memberitahukan ketidaknyamanan yang dialaminya.
8#. Pisahkan tidur
Jika kakak beradik berlainan jenis, sangat dianjurkan untuk memisahkan tempat tidurnya.
Demikian, semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment